Bunda , sebelum membaca , jangan takut dulu ya, mari pahami penyakit kuning ini agar bunda tidak panik. Oke bebi akan mulai.
Penyebab penyakit kuning yang terjadi pada bayi dapat disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin yang terkandung pada tubuh. Kadar yang ada pada bilirubin akan meningkat apabila bilirubin yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kadar bilirubin yang mampu dikeluarkan di dalam tubuh. Jika kadar bilirubin pada tubuh bayi melebihi dari 5 mg/dL, maka hasilnya kulit dan mata bayi akan menjadi kuning.
Warna kuning yang terjadi pada bayi ini, biasanya lebih terlihat pada bagian kening dan mata bagian putihnya. Setelah itu turun pada bagian dada, perut, lengan dan kaki. untuk mengetahuinya dapat dilakukan suatu pemeriksaan, dengan cara memeriksanya yaitu dengan menekan pada bagian kening atau hidung bayi cukup dengan menggunakan satu jari.
Selanjutnya jika kulit pada bayi berubah menjadi kuning setelah jari diangkat, maka kemungkinan besar kadar bilirubin yang ada pada bayi tinggi maka sebaiknya konsultasikan masalah ini ke dokter. Namun ada beberapa hal harus anda ketahui penyebab pada bayi hingga menjadi kuning.
Berikut adalah beberapa penyebab bayi menjadi kuning :
1. Penyakit hemolitik
Penyakit hemolitik ini terjadi karena adanya suatu golongan darah atau rhesus ibu yang tidak cocok dengan bayi. Akibatnya, maka ibu akan membentuk antibodi yang menyerang sel darah merah pada bayi. Sel darah merah pada bayi yang terserang akan terpecah sehingga akan menghasilkan banyak nya bilirubin.
2. Kekurangan enzim G6PD
Kurangan enzim G6PD ini yang terjadi di dalam tubuh maka akan menyebabkan terjadinya suatu peningkatan pada bilirubin. Untuk kelainan pada enzim G6PD merupakan salah satu jenis kelainan bawaan.
3. Kurangnya asupan makanan
Pada hari ke 2-3 setelah hari kelahirannya, tentunya ibu belum dapat mengeluarkan susu untuk bayinya. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan bayi menjadi kuning karena kurangnya asupan makanan. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena hal ini merupakan hal yang wajar. Karena pada umumnya setelah beberapa hari kemudian, ASI dapat keluar dan dapat memenuhi kebutuhan bayi.
4. Memar
Pada saat proses kelahiran, seorang bayi akan mengalami memar atau lebam pada bagian tubuhnya. Memar merupakan suatu darah beku yang terkumpul pada tempat yang sama. Tubuh bayi dengan mudahnya akan berupaya menyembuhkan memar ini dengan sendirinya dengan cara mennghancurkan darah yang beku tersebut, hal ini juga akan meningkatkan produksi pada bilirubin.
5. Fungsi usus dan hati yang belum sempurna
Fungsi usus dan hati pada bayi baru lahir pada umumnya belum dapat bekerja dengan sempurna sehingga terjadinya banyak bilirubin yang tidak terkonjugasi dan tidak terbuang dari tubuh. Hal ini pada umumnya terjadi pada minggu pertama sampai minggu ketiga setelah hari kelahiran pada bayi. Namun ada beberapa kasus yang mengalaminya hingga berlangsung lebih lama, yaitu sampai 10 minggu. Ditambah lagi dengan produksi bilirubin yang lebih banyak jika dibandingkan dengan produksi pada orang dewasa. Maka bayi akan memproduksi 2-3 kali lipat bilirubin. Dan banyaknya bilirubin yang ada di dalam tubuh bayi yang dapat menyebabkan bayi menjadi kuning.
Jika terjadi nya peningkatan berlebih pada bilirubin, maka bayi harus segera mendapatkan penanganan medis. Karena bilirubin yang berlebihan yang terdapat di dalam darah bayi dapat masuk ke dalam otak dan akan meninggalkan sisa permanen akan bersifat merusak.
Nah , Bunda , sudah bebi jabarkan ya sedikit penjelasannya , mudah-mudahan artikel ini bermanfaat buat bunda sekalian di rumah .Bye..
No comments:
Post a Comment